UJIAN SUMATIF VOKASIONAL
TAKE HOME EXAM
Disusun
Oleh :
Nama : Muhammad Ikbal Widarto
Nim :
095514026
S1
ELKOM-2 / 2009
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Kampus Ketintang Surabaya –
60231, Telp 0318297197
SOAL UJIAN
SUMATIF TAHUN AKADEMIK 2010/2011
Mata
Kuliah : Vokasional
Prodi : S1 ELKOM B, 2009
Hari,
Tanggal : Senin, 6 Juni 2011
Waktu
Pengumpulan : 07.00 – 13.30 WIB
Tempat : A5 lantai 3
Sifat : Take Home Exam
KERJAKAN 3 (TIGA)
SOAL BERIKUT
1.
Identifikasi
beberapa perbedaan dalam pendekatan antara kompeten (competence) dan
kompetensi (competency) Dibuat secara tabulasi dan berikan contoh
masing-masing (Bobot 20%)
2. Jelaskan yang dimaksud dengan Profesional dan
Profesionalisme. Dibuat secara tabulasi dan berikan contoh masing-masing (Bobot 20%)
3.
Jelaskan
perbedaan dan persamaan dari pendidikan vokasi di Indonesia dengan pendidikan
vokasi di negara lain (sesuai tugas presentasi kelas) Analisis anda, mana yang
tebaik dan sesuai dengan kondisi Indonesia sesuai negara yang anda
presentasikan menjadi point terbesar
penilaian (Bobot 60%)
SELAMAT
MENGERJKAN – SEMOGA SUKSES
Keterangan:
Untuk
jawaban semua soal dengan memberikan referensi (penulisan) seperti pada daftar
pustaka) dan fotocopy referensi yang
digunakan jawaban anda pada referensi diblok stabilo. Tidak ada fotocopy referensi
dan distabilo pada referensi dianggap tidak menjawab pertanyaan
Jawaban
1. Perbedaan dalam pendekatan antara kompeten (competence)
dan kompetensi (competency)
No
|
kompeten (competence)
|
kompetensi (competency)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Memfokuskan pada output
(hasil kerja) untuk menentukan standar minimum
Contoh : hasil yang didapat
setelah bekerja
Ketrampilan-ketrampilan berupa
kompeten dan mencerminkan pada hasil kerja
Contoh : perhatian
orang-dalam bekerja lebih pada perilaku para manajer efektif dan pada hasil
kerja yang sukses
Menekankan pada kompeten
Contoh :terdapat pada hasil
kerja yakni hasil kerja yang sesuai dengan bidang keahlian
Terkait pada karakteristik dasar dari seseorang yang
biasanya terkait dengan hasil kerja dalam sebuah pekerjaan atau situasi.
Contoh : pada hasil
sesorang dalam bekerja seperti pramusaji yaitu hasil dari makanan yang
disajikan
Dipengruhi oleh faktor-faktor
seperti pelatihan, imbalan berdasarkan kompeten,
Contoh : terdapat pada
hasil kerja dalam bekerja yang biasanya ingin yang didapat darp pelatihan dan
imbalan pada hasil kerja yang dimilki
|
Memfokuskan pada input
(kualitas personal) untuk menghasilkan kinerja
Contoh : sikap jujur,
amanah, atau bertanggung jawab
Ketrampilan-ketrampilan berupa
kompetensi dan mencerminkan kemampuan potensial untuk melakukan sesuatu
Contoh : dengan munculnya
manajemen ilmiah, perhatian orang-orang berbalik lebih pada perilaku para
manajer efektif dan pada hasil manajemen yang sukses
Menekankan pada kompetensi
Contoh : terdapat pada
kualitas pribadi yakni bekerja sesuai bidang keahlian
Terkait pada karakteristik
dasar dari seseorang yang biasanya terkait dengan kinerja efektif dan menurut
criteria tertentu dan/atau kinerja superior dalam sebuah pekerjaan atau
situasi
Contoh : pada kualitas
personal seseorang dalam bekerja seperti pada pelayanan yang diberikan
pramusaji kepada konsumen
Dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti pengembangan karir, imbalan berdasarkan kompetensi,
seleksi, petunjuk strategi
Contoh :terdapat pada
pribadi dalam bekerja yang biasanya ingin mengembangkan karirnya melalui strategi yang berdasarkan pada kompetensi, yang dimilki
|
|
Sumber
: Syafei, Buyung Ahmad,
P.Hd.2007.KOMPETEN DAN KOMPETENSI.http://deroe.wordpress.com/2007/10/05/kompeten-dan-kompetensi/ (diakses pada tanggal 05 Juni 2011, pukul
4:39WIB)
|
|
6.
|
Merupakan hasil kerja dari
keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan perilaku (attitude) yang dapat diamati
Contoh : seseorang yang
memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang teknik sipil, pasti harus
kompeten dalam bidang teknik sipil
|
Merupakan kombinasia dari
keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan perilaku (attitude) yang dapat diamati
Contoh : Kompetensi
seseorang insinyur yang berprofesi sebagai Manajer proyek
|
Sumber
: ________.transparansi Vol. 4.2009.http://118.97.61.233/itjen/admin/upload-files/uploads/Jurnal%20V4%20N1%202009%20final.pdf
(diakses pada tanggal 04 juni, pukul 18.30 WIB)
|
2. Profesional dan Profesionalisme adalah
No
|
Profesional
|
Profesionalisme
|
1
|
Seseorang
yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam
bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah
atas jasanya
Contoh
: dalam dunia olahraga
terdapat olahragawan profesional yang merupakan kebalikan dari olahragawan amatir yang bukan berpartisipasi dalam
sebuah turnamen/kompetisi demi uang.
Sumber :
Ramadhani,Oby.2010.Pengertian Profesi dan Profesionalisme. http://setiyawati.blogspot.com/2009/02/pengertian-profesional.html (Diakses pada tanggal 04 Juni 2011, pukul 18.33 WIB) |
Merupakan suatu tingkah
laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas dalam diri pribadinya
Contoh : teknik kecakapan yang diperlukan untuk menjalankan
pekerjaannya, dan juga kematangan etik.
Sumber :
http://obyramadhani.wordpress.com/2010/02/26/bab-2-pengertian-profesi-dan-profesionalisme/
(Diakses pada tanggal 04 Juni 2011, pukul 18.34 WIB)
|
2.
3.
4.
5.
6.
|
Seseorang yang bekerja di
pekerjaan yang membutuhkan jumlah yang layak keterampilan dan pengetahuan.
Contoh : petugas makanan cepat saji yang menyajikan makanan
kepada konsumen.
Merupakan sebuah panggilan yang didasarkan atas pelatihan pendidikan
khusus.
Contoh : untuk dapat
bekerja pada bidangnya biasanya perusahaan/instansi memberikan pelatihan
kepada karyawannya
Tepat perawatan hubungan
dengan kolega. menghormati khusus harus
ditunjukkan kepada orang-orang khusus dan magang
Contoh : sesuatu harus
diatur untuk mengabadikan sikap bisnis seseorang tanpa melakukan hal itu
membahayakan.
Terdapat pada kualitas yang
tinggi dalam bekerja
Contoh : pada kreasi,
produk, jasa, presentasi, konsultasi, primer / penelitian, lain administrasi,
pemasaran atau upaya pekerjaan lain.
Memiliki motivasi minat dan
keinginan untuk melakukan suatu pekerjaan serta memegang sikap positif
terhadap profesi ini merupakan elemen penting dalam mencapai tingkat
profesionalisme yang tinggi.
|
Lebih terdapat pada hasil
dari seseorang yang bekerja di pekerjaan yang membutuhkan jumlah yang layak
keterampilan dan pengetahuan
Contoh : hasil dari makanan
cepat saji yang disajikan kepada konsumen
Profesionalisme menuntut
ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai
hasil tercapai.
Contoh : terdapat pada
pekerjaan pada bidang seperti
Profesionalisme memerlukan
adanya kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga terjaga efektivitas kerja
yang tinggi
Contoh : pekerjaan seperti
bidang mengukur atau menghitung yang membutuhkan fikiran agar hasil yang didapat
tidak salah
Profesionalisme menghendaki
sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga kita di tuntut
untuk selalu mencari peningkatan mutu.
Contoh : pada kreasi,
produk, jasa, presentasi, konsultasi, primer / penelitian, lain administrasi,
pemasaran atau upaya pekerjaan lain.
Profesionalisme memerlukan
integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa” atau godaan
iman seperti harta dan kenikmatan hidup
|
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Professional
(diakses pada tanggal 04 Juni 2011, pukul 18.37 WIB)
Sumber :
http://obyramadhani.wordpress.com/2010/02/26/bab-2-pengertian-profesi-dan-profesionalisme/
(Diakses pada tanggal 04 Juni 2011, pukul 18.34 WIB)
|
3.
Perbedaan dan
persamaan dari pendidikan vokasi di Indonesia dengan pendidikan vokasi di
negara lain (sesuai tugas presentasi kelas)
1.Perbedaan
No
|
Pendidikan vokasi di Indonesia
|
Pendidikan vokasi di negara Singapura
|
|
1.
2.
|
Di Indonesia terdapat nilai
minimum pada nilai Ujian Nasional
Di Indonesia,
para pelajar kurang terosebsi untuk menjadi guru, kecuali berlomba untuk
memperoleh pendidikan di universitas bergengsi di Pulau Jawa.
|
Di singapura tidaka ada nilai
minimum pada Ujian Nasional, tetap lulus. Tapi, di ijazah akan ada nilai
merah.
Di Singapura, untuk memperoleh guru-guru yang bermutu maka
pemerintah mendorong lulusan sekolah menengah yang berbakat untuk memasuki
lembaga pendidikan guru.
|
|
Sumber : http://cetak.kompas.com/read/2008/08/01/05332920/pendidikan.versi.singapura
(diakses pada tanggal 04 Juni, pukul 19.30 WIB)
|
|||
3.
|
|
Mengaolkasikan anggaran untuk pendidikan lebih dari 28%
|
|
Sumber : http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indonesia&action=edit (diakses pada Tanggal 04 Juni 2011, pukul 17.05 WIB)
|
|||
4.
5.
6.
|
Pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab Kementerian
Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Kemdiknas)
Pendidik hanya mengacu pada kurikulum yang ada tanpa ada
pengembangan kurikulum yang terintegrasi
Metode pengajaran yang yang popular di Indonesia adalah
CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), namun sering diplesetkan menjadi “Catat buku
sampai habis”.
|
Pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab departemen
Pendidikan Singapura (Ministry of Education)
Pendidik selalu mengembangkan inovasi baru dan muncullah kurikulum yang terintegrasi,
untuk sistem mengajar yang berpusat pada siswa
Metode pengajaran di negara maju berkarakter ”child
centered, continous progress, team teaching, discovery method, open plan
school. (“Berpusat pada anak didik, kemajuan terus
menerus, pengajaran tim, metode penemuan, sekolah yang terbuka.”)I
|
|
Sumber ; http://www.polban.ac.id/index.php/component/content/article/41-info-poli/93-belajar-dari-kemajuan-sbm-nyp-singapore.
(Diakses pada tanggal 24 Maret 2011, pukul 13.30 WIB)
Sumber:
Saragih,SIMON.2008.http://www.informatika.org/~rinaldi/Koleksi/Artikel/Pendidikan%20di%20Singapura.htm
(diakses pada tanggal 24 Maret 2011, pukul 13.40)
|
|||
7.
|
Tidak
terdapat pemisahan kelas antar siswa ke dalam bagian dalam sekolah-sekolah
menengah
|
Terdapat
pemisahan kelas antar siswa ke dalam bagian Istimewa, Ekpres atau Normal
dalam sekolah-sekolah menengah
|
|
Sumber : http://www.homestaysingapore.com/id/study_singapore/index.htm
(diakses pada tanggal 04 Juni, pukul 19.27 WIB)
|
|||
2.
Persamaan
1.
2.
3.
|
Kelompok layanan pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal
pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
Untuk keluarga yang tidak
mampu, pemerintah menyediakan beasiswa
Kurikulum pendidikan
Singapura dengan kurikulum pendidikan di Indonesiasama yaitu terdapat pada
ujian nasional alias UN bagi semua siswa setiap akan melanjutkan pendidikan
ke jenjang berikutnya.
|
Sumber : http://cetak.kompas.com/read/2008/08/01/05332920/pendidikan.versi.singapura
(diakses pada tanggal 04 Juni, pukul 19.30 WIB)
|
Analisis
Sistem
pendidikan yang berlaku di Indonesia yang diandalkan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) ternyata belum sempurna. Masih banyak
kelemahan yang menjangkiti sistem pendidikan. Oleh karena itu perubahan
terhadap sistem pendidikan perlu untuk dilakukan. Perubahan yang dilakukan
harus memperhatikan berbagai elemen yang dapat membuat kebijakan tersebut agar
tidak gagal. Sistem pendidikan yang handal akan menyiapkan sumber daya manusia
Indonesia untuk menghadapi kompetisi global yang semakin hari semakin
kompetitif. Berbeda dengan Singapura, Pendidikan di Singapura mempunyai
kurikulum yang baik, pengajar yang enak, fasilitas memadai, dan biaya murah,
jika bisa. Lalu selebihnya mungkin adalah lingkungan yang kondusif, daya saing
yang tinggi, serta segala aspek lain yang ada di luar ruang sekolah.
Perbandingan sistem pendidikan di Singapura
dengan Indonesia seperti bumi dan langit rasanya. Departemen Pendidikan
Singapura (Ministry of Education) tampaknya lebih banyak bekerja dan memberi
perhatian besar pada pengembangan pendidikan ketimbang memanfaatkan pendidikan
sebagai sumber rezeki bagi oknum atau pegawai-pegawai departemen itu.
Dapat kita simpulkan
bahwa Perbandingan sistem pendidikan di Singapura dengan Indonesia sepertinya
bagai bumi dan langit. Departemen Pendidikan Singapura (Ministry of Education)
tampaknya lebih banyak bekerja dan memberi perhatian besar pada pengembangan
pendidikan ketimbang memanfaatkan pendidikan. Melalui peran generasi muda
diharapkan ada satu visi untuk melakukan pembenahan dan pengawalan terhadap
sistem pendidikan Indonesia.
Yang sesuai dengan Indonesia
Kelompok
layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal,
nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Untuk keluarga
yang tidak mampu, pemerintah menyediakan beasiswa. Kurikulum pendidikan
Singapura dengan kurikulum pendidikan di Indonesiasama yaitu terdapat pada
ujian nasional alias UN bagi semua siswa setiap akan melanjutkan pendidikan ke
jenjang berikutnya.
Yang terbaik untuk Indonesia
Seperti pada perbedaan diatas yaitu pendidik hendaknya selalu
mengembangkan inovasi baru dan muncullah
kurikulum yang terintegrasi, untuk sistem mengajar yang berpusat pada siswa,
selain itu untuk memperoleh guru-guru yang bermutu maka pemerintah hendaknya
mendorong lulusan sekolah menengah yang berbakat untuk memasuki lembaga
pendidikan guru.pemerintah juga harus menaggarkan dana lebih dari 25% untuk
pendidikan di Indonesia, karena setiap warga di Indonesia layak memperoleh pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar