Powered By Blogger

Kamis, 09 Februari 2012

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR



STRATEGI BELAJAR MENGAJAR



     A.    Strategi ke Pertama
1.      Pendekatan yang dipakai
Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan induktif, yang menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum.

2.      Strategi/ langkah – langkah
a. Tahap Persiapan
1) Guru merumuskan tujuan yang ingin dicapai pada saat pelajaran.
2) Guru menentukan pokok-pokok materi.
3) Mempersiapkan alat bantu.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Langkah Pembukaan.
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini.
2) Langkah Penyajian.
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan.
3) Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah.
Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran. Perlu diperhatikan, bahwa ceramah akan berhasil baik, bila didukung oleh metode-metode lainnya, misalnya tanya jawab, tugas, latihan dan lainlain. Metode ceramah itu wajar dilakukan bila: (a) ingin mengajarkan topik baru, (b) tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa, (c) menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak.

3.      Metode yang dipakai
Metode  yang dipakai adalah metode ceramah. Metode ini senantiasa bagus bila pengunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunannya.



  
      B.     Strategi ke Dua
1.      Pendekatan yang dipakai
Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan konstruktivisme. Konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.

2.      Strategi/ langkah – langkah
a. Tahap Persiapan
Guru mumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses pembelajaran berakhir
b. Tahap Pelaksanaan
1) Langkah pembukaan.
a) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
b) Guru mengeemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
c) Guru mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan pelajaran.
2) Langkah pelaksanaan
a) Memulai pelajaran dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan - pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung.
b) Menciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
c) Meyakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya plajaran dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
d) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses pelajaran  itu.
3) Langkah mengakhiri.
Apabila pelajaran selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses pelajaran itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses pelajaran itu untuk perbaikan selanjutnya.


3.      Metode yang dipakai
Metode yang dipakai adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.

     C.    Strategi keTiga
1.      Pendekatan yang dipakai
Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan konstruktivisme. Konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.

2.      Strategi/ langkah – langkah
a. Langkah Persiapan
1) Guru merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus.
2) Guru menetapkan masalah yang akan dibahas.
3) Guru mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus, manakala diperlukan.
b. Pelaksanaan
1) Guru memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi.
2) Guru memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.
3) Siswa melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainya.
4) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.
5)  Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.
c. Menutup Diskusi
1) Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
2)  Guru me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.

3.      Metode yang dipakai
Metode yang dipakai adalah metode diskusi. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998).

     D.    Strategi ke Empat
1.      Pendekatan yang dipakai
Pendekatan yang dipakai adalah konstruktivisme. Konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.

2.      Strategi/ langkah – langkah
a)      Persiapan Simulasi
1.      Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi.
2.      Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.
3.      Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan.
4.      Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.
b)     Pelaksanaan Simulasi
1.      Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
2.      Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
3.      Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan.
4.      Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.
c)       Penutup
1.      Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan.Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.
2.      Merumuskan kesimpulan.



3.      Metode yang dipakai
Metode yang dipakai adalah metode simulasi. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu

     E.     Strategi ke Delapan
1.      Pendekatan yang dipakai
Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan induktif, yang menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum.

2.      Strategi/ langkah – langkah
a. Persiapan
1) Guru mmberikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif.
2) Memulai dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai.
3) Membuka file dalam otak siswa.
b. Penyajian
Guru menyampaiakan materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Guru harus memikirkan dalam penyajian, bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini, yaitu: (1) penggunaan bahasa, (2) intonasi suara, (3) menjaga kontak mata dengan siswa, dan (4) menggunakan joke-joke yang menyegarkan.
c. Korelasi
Guru memberikan pelajaran dan menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya.
d. Menyimpulkan
Guru menyimpulkan semua pelajaran yang telah disampaiakan kepada siswa, agar siswa dapat mengambil inti sari dari proses pembelajaran.
e. Mengaplikasikan
Guru menguji siswa dengan dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan dan dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan. Dalam hal ini, guru dapat melihat kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa.


3.      Metode yang dipakai
Metode yang dipakai adalah pembelajaran ekspositori. Strategi pembelajaran ekspositori yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Karena strategi ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan strategi ”chalk and talk”.

    F.     Strategi ke Sembilan
1.      Pendekatan yang dipakai
Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan konstruktivisme. Konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.

2.      Strategi/ langkah  - langkah
a. Orientasi
Guru membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif dan mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan Mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.
b. Merumuskan Masalah
Guru menyajikan sebuah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat.
c. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.
d. Mengumpulkan Data
Guru mengumpulkan data dan menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Karena itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan dan memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar melalui penyuguhan berbagai jenis pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang untuk berpikir.
e. Menguji Hipotesis
Guru menguji hipotesis dan  menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Dalam menguji hipotesis yang terpenting adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan.
f. Merumuskan Kesimpulan
Guru merumuskan kesimpulan dan mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.

3.      Metode yang dipakai
Metode yang dipakai adalah strategi pembelajaran Inkuiri  yang menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar.



http://zalva-kapeta.blog.spot.com (di akses tanggal 14 Desember 2011)
http://emanbateportofolio.blogspot.com (di akses tanggal 14 Desember 2011)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar